Terbongkar Kasus "Sharapova", Penjualan Meldonium di Rusia Melonjak
.

Starsmagz24. MOSKWA, Jumlah angka penjualan meldonium, -obat yang belakangan dikualifikasikan sebagai doping, melonjak tajam di Rusia. Hal ini terjadi pasca kasus bintang tenis Maria Sharapova mencuat awal bulan ini.
Berdasarkan sebuah hasil survei yang diwartakan Kantor Berita AFP, Jumat (18/3/2016), outlet-outlet di Rusia menjual hingga 78,300 boks meldonium pada periode 7-13 Maret 2016.
Angka ini mencuat 220 persen lebih besar dari minggu sebelumnya. Demikian hasil survei DSM Group yang selama ini bergerak di bidang survei farmasi.
Meldonium menjadi perhatian publik sejak 7 Maret lalu. Saat itu Sharapova dinyatakan positif menggunakan doping, dan tidak lolos dalam turnamen Australian Terbuka, karena mengonsumsi obat tersebut.
Sharapova dalam keterangan persnya mengatakan dia menggunakan obat itu untuk menjaga kondisi kesehatannya. Dia tak menggunakan itu untuk mendongkrak performa, dan tak tahu jika meldonium telah dimasukkan dalam kategori doping sejak Januari 2016.
Obat ini diproduksi di Latvia, untuk memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh. Dengan meningkatnya aliran darah, maka daya tahan tubuh meningkat dan waktu pemulihan pasca latihan pun menjadi lebih cepat.
"Skandal doping ini terbukti menjadi publikasi yang bagus untuk meningkatkan angka penjualan meldonium, sehingga semakin banyak orang yang mengenal produk ini," kata Chief Executive DSM Group, Sergei Shulyak dalam pernyataan tertulisnya.
"Orang berpikir, jika Sharapova saja menggunakan obat itu, berarti obat itu benar-benar mujarab," kata dia.
Sebelumnya, the World Anti-Doping Agency (WADA) pada 11 Maret lalu mengungkapkan, ada 99 kasus positif meldonium sejak pemeriksaan dimulai pada 1 Januari 2016.
WADA menempatkan meldonium dari daftar yang "dimonitor" menjadi "terlarang" sejak awal tahun 2016.
"Sebab ada bukti bahwa penggunaan obat obat ini terhadap atlet dibarengi dengan intensi untuk menambah performa," demikian pernyataan yang dikeluarkan WADA.[kp/ep]
Starsmagz24. MOSKWA, Jumlah angka penjualan meldonium, -obat yang belakangan dikualifikasikan sebagai doping, melonjak tajam di Rusia. Hal ini terjadi pasca kasus bintang tenis Maria Sharapova mencuat awal bulan ini.
Berdasarkan sebuah hasil survei yang diwartakan Kantor Berita AFP, Jumat (18/3/2016), outlet-outlet di Rusia menjual hingga 78,300 boks meldonium pada periode 7-13 Maret 2016.
Angka ini mencuat 220 persen lebih besar dari minggu sebelumnya. Demikian hasil survei DSM Group yang selama ini bergerak di bidang survei farmasi.
Meldonium menjadi perhatian publik sejak 7 Maret lalu. Saat itu Sharapova dinyatakan positif menggunakan doping, dan tidak lolos dalam turnamen Australian Terbuka, karena mengonsumsi obat tersebut.
Sharapova dalam keterangan persnya mengatakan dia menggunakan obat itu untuk menjaga kondisi kesehatannya. Dia tak menggunakan itu untuk mendongkrak performa, dan tak tahu jika meldonium telah dimasukkan dalam kategori doping sejak Januari 2016.
Obat ini diproduksi di Latvia, untuk memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh. Dengan meningkatnya aliran darah, maka daya tahan tubuh meningkat dan waktu pemulihan pasca latihan pun menjadi lebih cepat.
"Skandal doping ini terbukti menjadi publikasi yang bagus untuk meningkatkan angka penjualan meldonium, sehingga semakin banyak orang yang mengenal produk ini," kata Chief Executive DSM Group, Sergei Shulyak dalam pernyataan tertulisnya.
"Orang berpikir, jika Sharapova saja menggunakan obat itu, berarti obat itu benar-benar mujarab," kata dia.
Sebelumnya, the World Anti-Doping Agency (WADA) pada 11 Maret lalu mengungkapkan, ada 99 kasus positif meldonium sejak pemeriksaan dimulai pada 1 Januari 2016.
WADA menempatkan meldonium dari daftar yang "dimonitor" menjadi "terlarang" sejak awal tahun 2016.
"Sebab ada bukti bahwa penggunaan obat obat ini terhadap atlet dibarengi dengan intensi untuk menambah performa," demikian pernyataan yang dikeluarkan WADA.[kp/ep]
Terbongkar Kasus "Sharapova", Penjualan Meldonium di Rusia Melonjak
Reviewed by Starsmagz2.Net
on
12:46:00 AM
Rating:
No comments: