Warga Kampung Bali Sukadana Kalimantan Barat Gelar Melasti

Starsmagz24.Net  --  KAYONG UTARA,  Warga Kampung Bali kembali menggelar Upacara Melasti, atau Upacara Pengsucian diri. Upacara ini menjadi keyakinan umat Hindu yang hampir setiap tahun dilaksanakan di kawasan Pantai Pulau Datuk, 
Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat. Kegiatan keagamaan Melasti ini dilaksanakan sebelum hari Raya Nyepi, yang jatuh pada tanggal 9 Maret mendatang.

Upacara ini ternyata bukan hanya dilaksanakan umat Hindu yang ada di Kabupaten Kayong Utara saja, namun beberapa umat Hindu yang ada di Ketapang juga menggelar upacara Melasti ini di Kayong Utara, mengingat di Kayong Utara. memiliki Penduduk Agama Hindu yang cukup banyak.

Menurut Ketua Parisada Hindu Darma, Kabupaten Kayong Utara, Komang Surapada (48), upacara Melasti saat ini memang di lakukan pada tiga hari sebelum hari Raya Nyepi guna membersihkan Alam Semesta atau Buana Agung dan Alam Kecil atau Buana Alit untuk disucikan, sebelum jatuh Hari Nyepi.

"Pada saat hari penyepian tersebut, kami umat hindu melakukan Catur Berasa, Penyepian ada Empat hal larangan yang tidak boleh Dilakukan: 

1. Amati Geni yang mana tidak boleh

    menghidupkan api, baik api secara nyata

    maupun api yang ada di dalam tubuh  

    Manusia atau Api Kemarahan.

2. Amati Lelanguan tidak boleh Berpesta Pora.

3. Amati Lelunungan atau tidak boleh

    Berpergian dari luar rumah.

4. Amati Harie tidak boleh Berkerja selama hari

    Penyepian tersebut berlangsung.

Ia menambahkan, jika utuk Prosesi Kegiatan Melasti tersebut semua Umat Hindu setelah semua berkumpul ditempat yang sudah di sediakan, maka kegiatan untuk membaca Doa-doa pun dipanjatkan, yang selanjutnya Mengahanyutkan Sesajen yang ada ke Laut, seperti bagian-bagaian dari hasil Tani maupun Ternak. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk Pengsucian Diri yang menjadi keyakinan Umat Hindu.

"Untuk hasil Tani dan Ternak, seperti Ayam dan Bebek kita hanyutkan kelaut, sebagi bentuk mengsucikan diri, sebelum tibanya Parayaan hari Raya Nyepi mendatang. Setelah itu, kami semua kembali Berdoa, dan diakiri dengan kegatan Tarian, yang memang bagian dari Upacara tersebut,"jelas Komang Surapada.

Ia mengharapkan kegiatan Melasti di tahun ini dapat memberikan dampak Positif, baik kehidupan Sehari-hari, Kerukunan Antar Umat Beragama, dan Rasa Toleransi antar Umat Agama lainnya. "Tentunya kehidupan Sehari-hari di tahun ini dapat lebih baik dari pada tahun sebelumnya,"tambahnya [tb/stmg24/eka]