ABK Tugboat Henry, Yohanis Serang Sangat Bersyukur Sekali Sama Tuhan Selamat Dari Sandera Kelompok Abu Saayaf

Starsmagz24.Net -- 5 ABK (Anak Buah Kapal) Tugboat Henry yang berhasil selamat dari sandera kelompok Abu Saayaf akhirnya pulang ke Tanah Air. 3 ABK yakni Sembara Oktafian, Leondard Bastian dan Rohadi tiba di Bandar Udara Internasional Juwata, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, pada Minggu (24/4/2016), pukul 09:42 WIB.

Sementara satu ABK Royke Fransy Montolalu pulang sore harinya ke Manado, Sulawesi Utara. Satu ABK lainnya, Yohanis Serang telah berada di rumahnya di Karang Anyar, Tarakan Barat. Sedangkan satu ABK bernama Lambas Simanungkalit masih dirawat di Rumah Sakit Tawau, Malaysia. karena menderita luka tembak.

Yohanis memberikan kesaksiannya saat kejadian mencekam itu terjadi. Ia menceritakan bahwa bagaimana detik-detik kelompok Abu Sayyaf datang hingga berhasil menyandera 4 teman sesama ABK-nya. Saat itu ia mengaku tiba-tiba melihat ada yang mendekati kapal mereka.

"Melihat ada kapal yang mendekat saya teriak sama teman‑teman, 'ada Abu Sayyaf, ada Abu Sayyaf'. Tapi teman‑teman di kapal tidak percaya kalau ada kelompok Abu Sayyaf," ungkapnya. "Beberapa teman langsung naik ke atas. Saat itu tiba‑tiba lima orang bersenjata laras panjang sudah naik ke kapal."

Para ABK ini kemudian dikumpulkan dan diperiksa satu-persatu. Salah seorang penyandera melihat ponsel di saku Yohanis dan memintanya. Mereka lalu memeriksa ABK lainnya.

Waktu itulah, Yohanis menyadari kelengahan penyandera dan melarikan diri ke pintu darurat untuk bersembunyi. Yohanis kemudian bersembunyi di ruang mesin dan baru berani keluar setelah tak mendengar suara apapun. Ketika itu, 4 temannya telah dibawa pergi dan satu orang menderita luka tembak.

Mereka lalu menghubungi Polisi Maritim Malaysia yang tiba 30 menit kemudian untuk mengevakuasi para ABK ini. Yohanis mengaku sangat trauma dengan pengalaman itu dan enggan berlayar kembali ke Filipina.

"Saya sangat bersyukur sekali sama Tuhan bisa selamat dari kelompok bersenjata Abu Sayyaf," ungkapnya. "Saya nanti minta kepada perusahaan berlayar di wilayah Indonesia saja, tidak usah lagi ke Filipina. Terus terang saya trauma kalau mengingat peristiwa tersebut."

[wk/stmg24/ep]