Ini Alasannya Menteri BUMN Diminta Copot Direksi PT Telkom
Starsmagz24.Net -- Jakarta, "Ada kelompok peminta upeti pengadaan di Telkom dan Telkomsel. Saya duga praktik ini dibiarkan oleh direksi Telkom dan Telkomsel," kata Arief, di Jakarta Minggu (7/8).
Ketua Umum Forum Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu, Arief Poyuono meminta Menteri Negara BUMN Rini Soemarno untuk mencopot Direksi PT Telkom. Sebab, menurut Arief, direksi sekarang kesannya membiarkan kelompok upeti proyek di Telkom Grup.
Arief secara tegas menyatakan permintaan tersebut sebagai bagian dari upaya mendukung berjalannya nawacita dan trisakti yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Kelompok ini lanjutnya, dipimpin oleh TRG, AS dan BW. Aksi trio ini telah merugikan Telkom dan Telkomsel dan berpengaruh terhadap upaya efisiensi serta menciptakan kompetitif tarif yang sehat begi pelanggan Telkomsel dan Telkom.
Modus yang mereka lakukan, kata dia, meminta upeti sekitar 2-3 persen bagi kelompok di luar mereka yang memenangkan proyek Rp 50 miliar ke bawah di lingkungan Telkom. Jika tidak mau membayar maka proyek itu tidak akan berjalan aman.
"Banyak rekanan Telkom Grup memberikan masukan pada FSP BUMN Bersatu dan mereka juga mengatakan telah melapor ke Direksi Telkom dan Telkomsel, tetapi terkesan mereka membiarkannya. Ada apa ini?," tanya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Menurutnya, TRG ini dahulu dekat dengan salah satu menteri sebelum era Presiden Jokowi. Usahanya banyak bergerak di bidang telekomunikasi dan kabarnya sempat akan didorong sebagai pengganti menteri BUMN Rini Soemarno.
"TRG juga punya lobi kuat dan jaringan di partai politik penguasa, walau akhirnya Presiden Joko Widodo tidak bisa dipengaruhi oleh TRG," katanya.
Menyikapi hal tersebut, ujar Arief, FSP BUMN Bersatu secara resmi segera melaporkannya kepada presiden karena ulah mereka tersebut mendorong mahalnya pembangunan infrastruktur telekomunikasi.
“Harusnya sebagai BUMN, Telkom Grup memberikan pelayanan terbaik dan murah bagi masyarakat sebagai bukti mendukung trisakti dan nawacita," pungkasnya.(jp/stmg24/ep)
Arief secara tegas menyatakan permintaan tersebut sebagai bagian dari upaya mendukung berjalannya nawacita dan trisakti yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Kelompok ini lanjutnya, dipimpin oleh TRG, AS dan BW. Aksi trio ini telah merugikan Telkom dan Telkomsel dan berpengaruh terhadap upaya efisiensi serta menciptakan kompetitif tarif yang sehat begi pelanggan Telkomsel dan Telkom.
Modus yang mereka lakukan, kata dia, meminta upeti sekitar 2-3 persen bagi kelompok di luar mereka yang memenangkan proyek Rp 50 miliar ke bawah di lingkungan Telkom. Jika tidak mau membayar maka proyek itu tidak akan berjalan aman.
"Banyak rekanan Telkom Grup memberikan masukan pada FSP BUMN Bersatu dan mereka juga mengatakan telah melapor ke Direksi Telkom dan Telkomsel, tetapi terkesan mereka membiarkannya. Ada apa ini?," tanya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Menurutnya, TRG ini dahulu dekat dengan salah satu menteri sebelum era Presiden Jokowi. Usahanya banyak bergerak di bidang telekomunikasi dan kabarnya sempat akan didorong sebagai pengganti menteri BUMN Rini Soemarno.
"TRG juga punya lobi kuat dan jaringan di partai politik penguasa, walau akhirnya Presiden Joko Widodo tidak bisa dipengaruhi oleh TRG," katanya.
Menyikapi hal tersebut, ujar Arief, FSP BUMN Bersatu secara resmi segera melaporkannya kepada presiden karena ulah mereka tersebut mendorong mahalnya pembangunan infrastruktur telekomunikasi.
“Harusnya sebagai BUMN, Telkom Grup memberikan pelayanan terbaik dan murah bagi masyarakat sebagai bukti mendukung trisakti dan nawacita," pungkasnya.(jp/stmg24/ep)
Ini Alasannya Menteri BUMN Diminta Copot Direksi PT Telkom
Reviewed by Unknown
on
10:55:00 PM
Rating:
No comments: