Kisah Romantis Hingga Prostitusi di Kalijodo
Kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (15/2). (MerahPutih/Yohanes Abimanyu)
Starsmagz24.Net - Mendengar kata Kalijodo, mungkin kita akan langsung berpikiran lokasi tersebut merupakan kawasan prostitusi hingga perjudian yang terletak di wilayah Utara Jakarta. Namun benarkah sejak awal Kalijodo sudah menjadi kawasan prostitusi?
Budayawan Betawi Ridwan Saidi menjelaskan, sebenarnya Kalijodo adalah bagian dari Kali Angke. Saat itu, Kali Angke yang melintasi wilayah Petamburan, Jakarta Utara dipakai oleh warga untuk melakukan tradisi lokal bernama Peh Cun.
“Itu kan Kali Angke, disebut Kalijodo karena dulu kalau ada perayaan Peh Cun dalam rangka Imlek orang-orang pada maen perahu,” ucap Ridwan, Senin (29/2).
Dalam perayaan Peh Cun para muda mudi menaiki sebuah perahu dan membawa kue bernama tiong cu pia. Jika seorang lelaki melihat wanita yang disukainya, maka lelaki tersebut harus melemparkan kue kearah wanita itu.
“Disitulah orang-orang saling timpuk menimpuk dengan kue terigu yang isinya kacang ijo. Nah kalau timpukan itu saling berbalas maka mereka berjodoh,” ujarnya dengan logat khas Betawi.
Namun, tradisi di Kalijodo tidak bertahan lama. Pada tahun 1958, pemerintah DKI Jakarta yang saat itu dipimpin oleh Sudiro melarang warga untuk melakukan perayaan peh cun di Kali Angke.
“Terakhir saya tahu itu tahun 58, soalnya kan waktu itu dilarang oleh pemerintah yang waktu itu dipimpim Sudiro,” tutur Ridwan.
Hingga akhirnya ditahun 1963 kawasan Kalijodo pun digunakan oleh beberapa oknum sebagai tempat prostitusi sampai sekarang.
“Setelah pesta itu sepi, ditahun 63 baru muncul prostitusi,” tutupnya.
[mp/stmg24/ep]
Kisah Romantis Hingga Prostitusi di Kalijodo
Reviewed by Starsmagz2.Net
on
9:33:00 AM
Rating:
No comments: