PM Rusia Mengancam Mulainya Perang Dunia Jika Tentara Arab Dikirim ke Suriah

Starsmagz24.Net  --   Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan bahwa penyebaran pasukan darat asing dalam konflik Suriah bisa mengakibatkan perang dunia.

Seperti yang dikutip dalam wawancara yang disiarkan pada Kamis (11/02) oleh surat kabar JermanHandelsblatt, Medvedev mengatakan bahwa “operasi darat menarik semua orang mengambil bagian di dalamnya menjadi perang”.

Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev

Ketika ditanya tentang rencana terbaru dari Arab Saudi untuk mengirim pasukan darat ke Suriah, perdana menteri Rusia menjawab bahwa “Amerika dan mitra Arab kami harus mempertimbangkan apakah mereka ingin perang permanen atau tidak”.

Reporter Al Jazeera, Rory Challands, melaporkan dari Moskow bahwa komentar Medvedev itu merupakan peringatan eksplisit untuk Amerika Serikat dan sekutu regionalnya, termasuk Arab Saudi.

“Dia pada dasarnya mengatakan kepada mereka untuk mundur dari rencana pengiriman pasukan karena jika mereka melakukan hal itu, ini mungkin akan mengakibatkan semacam yang tidak berkesudahan atau bahkan perang dunia,” kata Challands.

Medvedev juga mengkritik penolakan kekuatan Barat untuk berkolaborasi dengan Rusia di Suriah, seraya mengatakan hubungan di tingkat departemen pertahanan hanya sporadis.

Kepala pertahanan AS, Ashton Carter, sementara itu, menerima komitmen dari Arab Saudi untuk memperluas perannya dengan pasukan darat di Suriah terhadap ISIL.

Pada pertemuan lebih dari 24 menteri pertahanan di markas NATO, Carter mengatakan pada hari Jumat (12/02), Uni Emirat Arab sepakat untuk mengirim pasukan tentara khusus ke Suriah untuk membantu pengembangan pejuang Arab Sunni lokal yang difokuskan untuk merebut kembali Raqqa, wilayah yang dikuasai ISIL.

Carter menolak mengatakan berapa banyak pasukan komando Emirat yang akan pergi ke Suriah. Dia mengatakan mereka akan menjadi bagian dari upaya yang dipimpin koalisi internasional dan didukung oleh pasukan khusus Saudi untuk melatih dan mengaktifkan pejuang Arab lokal untuk merebut kembali Raqqa.

Brigjen Ahmed Asseri dari Arab Saudi mengatakan negaranya siap untuk mengirim pasukan ke Suriah jika ada konsensus dalam koalisi anti-ISIL. Tapi dia menolak untuk menjelaskan lebih lanjut dengan mengatakan: “Terlalu dini untuk berbicara mengenai pilihan tersebut. Hari ini kita (fokus) berbicara pada tingkat strategis”

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, bermaksud untuk bertemu dengan timpalannya dari Saudi, Adel al-Ahmad al-Jubaer, di Munich, Jerman hari Jumat (12/02), kata sebuah laporan berita Rusia.

Vyacheslav Matuzov, mantan diplomat Rusia, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Rusia tidak memicu konflik Suriah, melainkan telah mencegah dari perluasan konflik.

Matuzov mengatakan ia mengerti bahwa sebuah pakta “penghentian permusuhan” dimana kekuatan dunia telah tiba di Munich hari Kamis (11/02) berarti menjadikan solusi politik sebagai solusi satu-satunya.

Saya pikir semua kelompok akan mengerti tidak ada solusi selainsolusi politik. Mereka yang tidak setuju untuk menghentikan pertempuran akan menjadi musuh, dan akan hancur, seperti yang saya mengerti menjadi hasil dari Munich,” katanya. [ stmg24/ep ]